TUNTUNAN SHALAT menurut Al-Qur'an & As-Sunnah 16
By Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
16. Shalat Sunnah Rawatib
Sesungguhnya di balik disyari'atkannya shalat sunnah terdapat hikmah-hikmah yang agung dan rahasia yang sangat banyak, di antaranya untuk menambah kebajikan dan meninggikan derajat seseorang. Juga berfungsi sebagai penutup segala kekurangan dalam pelaksanaan shalat fardhu. Juga dikarenakan shalat mempunyai keutamaan yang agung dan kedudukan yang tinggi yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lainnya. Di samping hikmah-hikmah yang lain.
|
"Dari Rabi'ah
bin Ka'ab Al-Aslami, pelayan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , berkata,
'Aku pernah menginap bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , kemudian
aku membawakan air wudhu untuk beliau serta kebutuhannya yang lain. Beliau bersabda,
'Minta-lah kepadaku', maka aku katakan kepada beliau, 'Aku minta agar bisa
bersamamu di Surga', beliau bersabda, 'Ataukah permintaan yang lain?' Aku
katakan, 'Itu saja'. Beliau bersabda, 'Kalau begitu bantulah aku atas dirimu
dengan banyak bersujud (shalat)'." (HR. Muslim)
Dalam hadits
lain disebutkan:
|
"Dari Abu
Hurairah radhiallahu anhu , ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi
wasalam ber-sabda, 'Sesungguhnya amal seorang hamba yang per-tama-tama
kali di hisab (diperhitungkan) pada Hari Kiamat nanti adalah shalatnya, apabila
shalatnya baik maka sungguh dia telah beruntung dan selamat, dan jika shalatnya
rusak maka dia akan kecewa dan merugi. Apabila shalat fardhunya kurang
sempurna, maka Allah berfirman, 'Apakah hambaKu ini mempunyai shalat sunnah?,
maka tutuplah kekurangan shalat fardhu itu dengan shalat sunnahnya.' Kemudian
begitu pula dengan amalan-amalan lainnya yang kurang'." (HR. Abu Daud,
At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih)
a.
Pembagian Shalat-shalat Sunnah Shalat sunnah terbagi menjadi dua, yaitu sunnah mutlak dan sunnah muqayyad. Shalat sunnah mutlak itu dilakukan hanya dengan niat shalat sunnah saja tanpa dikaitkan dengan yang lain. Adapun shalat sunnah muqayyad di antaranya ada yang disyari'atkan sebagai penyerta shalat fardhu yaitu yang biasa disebut dengan shalat sunnah rawatib. Yaitu mencakup shalat sunnah Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya' yang akan dibahas pada halaman-halaman berikut.
b. Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
|
"Dari Ummi
Habibah radhiallahu anhu, ia berkata, 'Aku telah mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wasalam bersabda, 'Tidaklah seorang hamba muslim
melaksanakan shalat sunnah (bukan fardhu) karena Allah- sebanyak dua belas
rakaat setiap harinya kecuali Allah akan membangunkan sebuah rumah un-tuknya di
Surga'."
(HR.
Muslim)
c.
Penjelasan Tentang Sunnah Rawatib Yaitu tentang berapa jumlah minimal dan maksimal rakaatnya serta berapa jumlah pertengahannya.
|
"Dari Ummu
Habibah radhiallahu anha, ia berkata, 'Aku telah mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa shalat dalam sehari
semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat
rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib,
dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebe-lum shalat Subuh'." (HR. At-Tirmidzi, ia
mengatakan, hadits ini hasan shahih)
Dalam
riwayat ini ada penjelasan secara terperinci tentang dua belas rakaat yang
disebutkan secara global dalam riwayat Muslim yang lalu.
|
"Dari Ibnu Umar
radhiallahu anhu
dia berkata, 'Aku shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum'at,
dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya'." (Muttafaq 'alaih)
|
"Dari Abdullah
bin Mughaffal radhiallahu anhu , ia berkata, 'Bersabda Rasulullah shallallahu
alaihi wasalam , 'Di antara dua adzan itu ada shalat, di antara dua adzan itu
ada shalat, di antara dua adzan itu ada shalat. Kemudian pada ucapannya yang
ketiga beliau menambahkan: 'bagi yang mau'." (Muttafaq 'alaih)
|
"Dari Ummu
Habibah radhiallahu anha, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi
wasalam bersabda, 'Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur
dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka'." (HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
|
"Dari Ibnu Umar
radhiallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, 'Semoga
Allah memberi rahmat bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar'." (HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)
d. Jadwal
Bilangan Rakaat Shalat Sunnah
Shalat-Shalat
|
Sunnah
Qobliah
|
Fardhu
|
Sunnah
Ba'diah
|
Subuh
|
2
|
2
|
|
Dzuhur
|
2+2
|
4
|
2+2
|
Ashar
|
2+2
|
4
|
|
Maghrib
|
2
|
3
|
2
|
Isya
|
2
|
4
|
2
|
Catatan:
Shalat-shalat sunnah rawatib qabliah dan ba'diah yang tersebut dalam jadwal di atas diambil dari beberapa hadits shahih yang berkaitan dengan pembahasan masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar