Selasa, 10 September 2013

AKU AKAN SELALU MENGINGATMU DALAM DOA'KU

AKU AKAN SELALU MENGINGATMU DALAM DOA'KU

Aku bukan seseorang yang sempurna bagimu...
Bukan pula yang terbaik di antara yang terbaik...
Tapi yang pasti aku selalu

Mengingatmu dalam Doaku semoga Allah menyayangimu selalu

Sebagaimana DIA menyayangi diriku
Dengan menghadirkan dirimu
Dalam kehidupanku
Tiada kata yang pantas ku ucap selain

Alhamdulillah
Semoga dirimu tetap ISTIQOMAH menjaga Hati

Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

Ambil pelajaran dan hikmahnya:



Ambil pelajaran dan hikmahnya:

via Rissa Aulian

Suatu kali, aku sedang menunggu anak-anak dan abinya bermain di sebuah supermarket dengan tempat bermain gratis. Duduklah aku dengan seorang ibu - kurang lebih 50 th an- menggendong seorang anak yang kuduga cucunya.

"Anaknya baru satu,mbak?" tanyanya padaku.
"Alhamdulillah sudah 4,bu. Yang 3 lagi maen sama abinya."
"Masih muda udah banyak anaknya." Aku tersenyum sambil menatap anak digendongan beliau.

"Cucunya ya bu? Berapa bulan?"
"Iya, baru 4 bulan."
Hening sejenak.

"Mbaknya kerja?"tanyanya lagi.
"Nggak bu."
"Pake pembantu mbak?"kejarnya lagi. Aku geleng-geleng. Lalu meluncurlah kata-kata beliau yang bikin aku sempat sedih.

"Enak ya mbak, bisa ngurus anak-anaknya sendiri. Anak saya kerja, seneng sih, keluarganya jadi tercukupi. Cuma kadang saya sedih, anaknya dititipin ke tetangga. Makanya saya ke sini, pengen nengok cucu.

Jaman saya dulu, anak ya saya yang ngurus, bapaknya nggak ngijinin saya kerja, paling-paling juga kalau kerja ya serabutan. Si bapak tetep nggak ngijinin. Biar anaknya ada yang ngajarin kalau ada PR, biar pinter katanya, biar jadi orang gede.

Sekarang ya beda ya mbak, perempuan juga harus kerja biar nyukupin susu nya anak-anak, harga susu mahal." Aku manggut-manggut setuju.

"Tapi yaa gitu mbak, dulu saya ngurusin anak-anak sekarang ngurusin anak cucu, dulu masakin anak sekarang masakin anak cucu, dulu nyuciin popoknya anak sekarang nyuciin bajunya anak cucu.

Nggak beda kayak dulu, cuma tenaga yang beda. Sering sakit-sakitan sekarang. Pengennya istirahat mbak, cuma kasihan sama anak," senyumnya tulus.

Obrolan berlanjut ke hal lain, cuma pikiranku masih aja kepikiran sama apa yang diomongin beliau.

Aku sedikit terguncang, beristighfar berkali-kali.

Mungkinkah aku memperlakukan ke dua ibuku (ibu dan mertua) seperti itu, bisa jadi mereka berdua berpikiran yang sama dengan si ibu tadi.

Mengunjungi cucu nya karena kangen, sambil ngistirahatin diri malah disodorin kerepotan pekerjaan rumah lagi.

Hikz... Wallahul musta'an.

#think

Bila wanita sudah keluar dari kodratnya(banyak keluar rumah tuk cari nafkah, yang merupakan tanggung jawab suami)

...bukti tanda-tanda akhir Zaman.
Top of Form