Ingin Didoakan Malaikat?
Sungguh beruntung orang beriman. Diamnya pun kadang mendatangkan
istighfar. Saat ia tidur, ada yang beristighfar untuknya. Para Malaikat,
makhluk yang senantiasa taat, beristighfar untuk orang-orang beriman.
الَّذِينَ
يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا
وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا
وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Para Malaikat yang memikul ‘Arsy dan di sekitarnya bertasbih memuji
Tuhan mereka dan beriman kepadaNya, serta memohon ampunan bagi
orang-orang yang beriman seraya berkata: Wahai Tuhan kami, rahmat dan
ilmuMu meliputi segala sesuatu. Ampunilah orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalanMu. Peliharalah mereka dari adzab neraka (Q.S
Ghafir/mukmin:7)
Para Malaikat itupun juga mendoakan kenikmatan surga bagi orang beriman serta orangtua, istri, dan keturunannya
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ
صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ
السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ (9)
Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka (orang-orang beriman) ke dalam
surga ‘Adn yang Engkau janjikan bersama dengan ayah-ayah, istri, dan
keturunan mereka yang sholih. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. Peliharalah mereka dari keburukan-keburukan.
Barangsiapa yang Engkau pelihara dari keburukan pada hari itu (hari
kiamat) maka sesungguhnya ia telah mendapat rahmat dariMu, yang demikian
itu adalah keberuntungan yang agung (Q.S Ghafir/Mukmin: 8-9)
Orang-orang yang akan mendapatkan doa Malaikat tersebut adalah :
(1) Orang yang beriman
(2) Bertaubat kepada Allah
(3) Mengikuti jalan Allah : mengikuti Sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
Istighfar Para Malaikat untuk Orang-orang yang Belum Beranjak dari Tempat Sholatnya
Para Malaikat juga senantiasa beristighfar dan memohonkan rahmat kepada
Allah untuk orang-orang yang belum beranjak dari tempat sholatnya.
وَالْمَلَائِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ
الَّذِي صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ
فِيهِ
dan para Malaikat bersholawat (mendoakan) seseorang yang masih
berada di tempat sholatnya. Malaikat itu berdoa: “Ya Allah rahmatilah
ia, Ya Allah ampunilah ia, Ya Allah terimalah taubatnya”. Selama
seseorang itu tidak mengganggu orang lain dan selama belum berhadats
(H.R alBukhari dan Muslim)
Diamnya seseorang di tempat duduk seusai sholat berjamaah di masjid
berbuah istighfar dari para Malaikat. Ya, sekedar diamnya saja. Apalagi
jika ia mengisi waktu itu dengan dzikir-dzikir yang disunnahkan Nabi.
Tapi, hal itu terjadi selama orang tersebut tidak mengganggu orang lain
dan selama belum berhadats (belum batal wudhu’nya).
Ibnu Baththol berkata: Barangsiapa yang ingin dosanya
diampuni tanpa capek hendaknya mempergunakan kesempatan berada di tempat
duduk sholatnya selesai sholat untuk mendapatkan banyak doa dan
istighfar dari para Malaikat. Dalam kondisi seperti sangat besar peluang
doa mereka dikabulkan (Tuhfatul Ahwadzi (2/245))
Istighfar Para Malaikat untuk Orang yang Menjenguk Orang Sakit
مَا مِنْ رَجُلٍ يَعُودُ مَرِيضًا مُمْسِيًا إِلَّا خَرَجَ مَعَهُ
سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ
لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ وَمَنْ أَتَاهُ مُصْبِحًا خَرَجَ مَعَهُ
سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ حَتَّى يُمْسِيَ وَكَانَ
لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ
Tidaklah seseorang menjenguk orang sakit pada sore (malam) hari
kecuali 70 ribu Malaikat keluar beristighfar untuknya sampai pagi hari
dan ia berada di taman surga. Barangsiapa yang menjenguknya di waktu
pagi 70 ribu Malaikat akan keluar beristighfar untuknya sampai sore
(malam) hari dan ia berada di taman surga (H.R Abu Dawud, atTirmidzi)
Hadits tersebut menunjukkan keutamaan menjenguk saudara muslim yang
sakit. Jika ia menjenguk di awal pagi, istighfar dari para Malaikat itu
lebih lama ia dapatkan dibandingkan di akhir siang. Demikian juga
perbandingan menjenguk di waktu awal malam dengan di akhirnya.
(dinukil dari Buku “Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat karya Abu Utsman Kharisman hal 61-64)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar