Apa Makna Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling
Bengkok?
Pertanyaan:
Disebutkan dalam sebuah hadits, “Berbuat baiklah kepada
wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan
tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,” dst. Mohon
penjelasan makna hadits dan makna ‘tulang rusuk yang paling bengkok adalah
tulang rusuk yang paling atas’?
Jawaban:
Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan
Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi
wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu
‘alayhi wasallam bersabda,
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok
adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari
Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara
saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita,
berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa
memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang
diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam,
“Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang
adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa
perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk,
sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk
yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah
yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas.
Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena
itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.
“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang
agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah
seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no.
80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan
dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna
“kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa
persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan
makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama
beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan
nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga
wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan
petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa,
karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu,
tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada
ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak
sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
(Qs. An-Najm:4)
Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301,
Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri
penerbit Darul Haq
***
Artikel www.muslimah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar