JANGAN SEDIH
JANGAN SEDIH
Saudaraku, janganlah engkau sedih hati dengan sedikitnya orang yang
menghadiri pengajianmu atau mendengarkan ceramahmu! Ingatlah selalu
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عُرِضَتْ عَلَيَّ
الأُمَمُ, فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّهْطُ, وَالنَّبِيَّ
وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلاَنِ, وَالنَّبِيَّ وَلَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
Dinampakkan kepadaku semua umat, lalu saya melihat ada seorang Nabi
bersama tiga hingga sembilan pengikutnya, ada seorang nabi bersama satu
atau dua pengikut, dan ada seorang nabi yang tidak memiliki pengikut
satupun[3]. (HR. Bukhari: 5704, Muslim: 220)
Mahmud bin Syukri
al-Alusi berkata: “Seorang alim tidaklah berkurang kedudukannya hanya
dikarenakan sedikitnya murid sebagaimana Nabi tidaklah berkurang
kedudukannya dikarenakan sedikitnya pengikut”.(al-Misku wal Idzhir hal.
198.)
Sekalipun hanya beberapa orang yang ingin belajar
kepadamu, maka ajarilah mereka ilmu yang Allah anugerahkan kepadamu,
semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu. Ingatlah selalu kisah-kisah
para ulama sebelum kita yang jauh lebih alim daripada kita.
Imam Malik rahimahullah berkata: “Aku mendatangi Nafi’ ketika usiaku
masih kecil bersama seorang temanku, beliaupun turun untuk mengajariku.
Beliau duduk setelah shubuh di masjid, namun tidak ada seorangpun yang
datang kepadanya”. (Siyar A’lam Nubala’ 8/107)
Imam Atha’ bin
Robah rahimahullah, dia adalah seorang yang paling dicintai manusia,
namun yang hadir di majlisnya hanyalah delapan atau sembilan orang
saja”.(Siyar A’lam Nubala’ 5/84, lihat Ma’alim fi Thalabil Ilmi, Abdul
Aziz as-Sadhan hal. 310.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar