Ukhti, Jagalah Suaramu!
Penulis: Ummu Aufa
Muroja’ah: Ustadz Abu Salman (Pengajar Ma’had ‘Ilmi Putri)
Muroja’ah: Ustadz Abu Salman (Pengajar Ma’had ‘Ilmi Putri)
Anugerah kecantikan yang Allah
berikan kepada wanita dari berbagai sisinya dapat menimbulkan dampak kebaikan
dan keburukan baik untuk dirinya sendiri atau lawan jenisnya. Bak mutiara indah
yang senantiasa menebarkan kilauannya. Namun kilauan itu juga dapat menjadi
ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau
dirampas. Begitu pula keindahan dari seorang wanita akan mengundang keburukan
jika tidak dijaga dengan baik. Keburukan yang akan timbul antara lain munculnya
fitnah dari dalam dirinya. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rosululloh
ShollAllahu ‘Alaihi Wa salam, bahwa Wanita adalah salah satu perhiasan dunia yang
bisa menjadi FITNAH.
“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku
yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan
sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan
oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh
Muslim no 2740 [97])
“Hati-hatilah terhadap wanita,
karena fitnah pertama kali yang menimpa bani isroil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2742 [99])
Segala keindahan yang terdapat dalam
diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti
“suara”. Tanpa pernah kita sadari, suara juga bisa mendatangkan fitnah,
meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya
atau untuk menarik perhatian. Untuk itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk
berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan
orang yang didalam hatinya terdapat penyakit seperti firman-Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu
sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah
kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya.”
(Al Ahzab: 32)
Saudariku, ayat ini turun untuk
memperingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara kita.
Allah juga melarang wanita untuk tidak berkata dengan lemah lembut dengan
laki-laki yang bukan mahromnya, Peringatan itu pun semula Allah turunkan untuk
Laki-laki di zaman Nabi yang kita tahu bahwa keimanan mereka lebih kuat dan
akhlaknya lebih bagus daripada laki-laki di zaman sekarang.
Maka dari itu berbicaralah
seperlunya saja dengan laki-laki yang bukan mahrom. Jika memang ada keperluan
yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti
perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang
bukan mahrom dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apabila kamu meminta sesuatu kepada
mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang
demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)
Wahai ukhti, jagalah suara kita agar
tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita
semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini.
Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena
sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu
a’lam bisshowab
Maraji’:
Fatwa-Fatwa Ulama, Nasihat ulama Besar untuk Wanita Muslimah
Fatwa-Fatwa Ulama, Nasihat ulama Besar untuk Wanita Muslimah
***
Artikel www.muslimah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar