7 Tipe Wanita Yang Sering Diceraikan
Di
dunia ini ada berbagai tipe wanita. Istri yang baik atau wanita shalihah,
adalah harta simpanan yang terbaik bagi seorang suami.
Rasulullah
bersabda "Maukah kamu kuberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang
sangat baik? Yaitu wanita shalihah, ang apabila kamu melihatnya, ia
menyenangkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditiggal pergi, dia
selalu menjaga diri dan harta suaminya" (Riwayat Abu Dawud)
Kalau
dilihat dia menyenangkan, hal itu disebabkan oleh budi luhur,
pakaian bersih dandanan yang serasi di hadapan suaminya, dan berusaha
semaksimal mungkin untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.
Jika
diperintah, dia akan patuh, Menunjukkan ketaatan
dan baktinya pada suaminya. Dia selalu ingin memberikan kepuasan kepada
suaminya.
Senantiasa
memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa
besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Walau
suaminya tidak ada, ia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila
seorang wanita tidak shalihah, dan memiliki sifat atau kebiasaanyang buruk,
suka menyusahkan suaminya, tentulah itu bukan perhiasan bagi seorang suami.
Bahkan, bisa jadi suami tidak betah bersamanya, kemudian menceraikannya.
Berikut
ini tujuh tipe wanita yang sering diceraikan suami :
1.
Tidak Punya Rasa Malu
Yaitu
tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Ia jauh dari sifat taqwa, dan
banyak melakukan maksiat.
2.
Ausyarah (Jorok)
Yaitu
tidak pandai mengatur rumah, malas merapikan diri, dan malas melakukan apapun,
sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya kotor dan tidak menyenangkan.
3.
Asy Syakasyah (Mempersulit/memperberat)
Yaitu
suka membebani suaminya di luar kemampuannya, sehingga mendorong suami
melakukan hal-hal yang dimurkai oleh Allah.
4.
Innah (Berani/menantang)
Yaitu
tidak ingin diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani
melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang suami dengan tetap melakukan
maksiat.
5.
Bitnah (Mementingkan isi perut dan banyak menuntut)
Yaitu
tidak suka berinfaq dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu menumpuk harta
kekayaan dan mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada
habis-habisnya. Tidak terlintas di benaknya untuk menyantuni fakir miskin dan
anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, ia mendorong suaminya
untuk melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kemurkaan Allah.
6.
Bahriyah (Mendorong suami untuk berbuat jahat)
Yaitu
selalu menghalangi suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan
beberapa persen dari pendapatan untuk zakat dan infaq, ia sibuk mencerca dan
mengadu pada suami tentang ekonomi rumah tangga yang morat-marit, kebutuhan
anak yang semakin membesar, pakaian yang telah robek, sepatu yang telah usang,
dan sebagainya, sehingga suami menjadi ragu-ragu.
7.
Tidak Aktif
Yaitu
malas berbuat apapun. Tidak punya keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun
ukhrawi.
Jika engkau, wahai ukhty, menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu ke-7 sifat tersebut. Bila tidak, engkau akan celaka di dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar